Jumat, 31 Agustus 2012

Bisikan orang tuaku




Sekitar jam 3 dini hari aku sadar dari tidurku, kubuka mataku perlahan dan kuusap wajahku agar tak lagi ngantuk. Ku buka telingaku, terdengar ada dua orang yang sedang membicarakan sesuatu,  sepertinya hal penting namun dengan suara yang samar-samar untuk ku dengar.
Menjaga ruangan dikamarku agar mereka tidak tahu kalau aku sudah terbangun. Aku dekati pintu kamarku sambil membawa selimut, aku tempelkan telingaku tepat dipintu agar aku lebih mendengar jelas apa yang sedang mereka bicarakan.
“25 juta kita cari dimana?” suara ibu
“apakah segitu banyaknya bu? Sedang kebutuhan kita juga masih banyak”  ayah tak yakin
“apakah kita harus ngutang lagi untuk biaya kuliah anak kita?” suaranya sedikit menghilang
“mau bagaimana lagi?” kata ayah
Ya Allah aku langsung lemas, segitu beratnyakah orang tuaku sebenarnya, mereka tidak pernah mempersulitku saat aku, ayah, dan ibuku membicarakan tentang masa depanku yang ingin menjadi seorang bidan. Mereka selalu bilang “pasti ada, tenang saja yang penting sekarang belajar yang sungguh-sungguh” tak sedikitpun mereka membuatku cemas akan biaya. Keluargaku memang belum bisa dibilang orang kaya, rumahku kecil, tapi aku tak mau dibilang orang miskin, karena kehidupanku lebih baik dari orang miskin. Keluargaku pas-pasan, pas kalau untuk kehidupan sehari hari dan tak terlalu banyak.
Tapi untuk kuliahku? Kami harus mempersiapkan uang sekitar 25 juta, uang yang tak sedikit untuk keluargaku. Belum lagi ayahku harus membangun kamar baru untuk nenekku, belum juga atap rumah yang sudah mulai tua, sedangkan kamipun masih punya hutang disalah satu bank negeri di daerahku.
Ya Allah, mampukah aku?? Aku sendiri sekarang belum bisa benar-benar fokus dalam belajar. Kini aku yang duduk di kelas XII tak lagi semangat dan semampu kelas XI, padahal ini harapan terakhir agar bisa masuk SMPTN undangan. Semester lima harus lebih baik dari semester dahulu. Tapi aku, fisika?kimia?matematika? semuanya nol gak ada yang nyangkut diotakku. Kenapa aku? Dulu aku bisa dan selalu peringkat 2. Sekarang kenapa aku merasa jadi orang terbodoh dikelas? Aku kalah dengan mereka yang dulu jauh dibawahku. Kapan aku kembali bisa dalam belajar?
Belum lagi pacar, pacaran setiap hari berantem. Tak ada yang dewasa, semua seperti anak kecil ! bikin pusing!
Cita-citaku hanya satu ya Allah, membuat orang tuaku bahagia dan bangga terhadapku. Kalau orang tuaku saja mampu memotifasi dan membiayaiku walaupun itu sulit. Mengapa aku tidak bisa?? Cukup dengan belajar sungguh-sungguh dan disertai doa yakin aku bisa menjadi seorang bidan sukses yang kelak akan membahagiakan orang tuaku dan membuat mereka bangga. Membuat orang-orang yang telah menghina keluargaku malu akan ucapanya sendiri.
Aku bisa sukses dan aku bisa lebih baik lagi !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar