Senin, 19 Maret 2012

laporan praktikum larutan asam dan basa


Laporan Penelitian Praktikum
Larutan Asam dan Basa

Tanggal           : 28 Februari 2012
Tempat           : Lab. Kimia SMAN 1 Gambiran

        I.             Tujuan          
 Mengetahui sifat asam-basa suatu larutan menggunakan indicator.
      II.            Dasar Teori
Asam Basa
DEFINISI
Asam mempunyai pH <7 sedangkan basa mempunyai pH >7
1. menurut Arhenius
asam : zat yang di dalam air menghasilkan ion hidrogen [H+]
basa : zat yang di dalam air mengasilkan ion [OH-]

2. menurut brosted and lowry
asam : memberi proton [H+]
basa : menerima proton [H+]
--> yang berperan penting disini adalah ion H+
asam dan basa kojugasi adalah pemakaian bersama,,, reaksi antara asam dan basa selalu menghasilkan asam basa kojugasinya
example:
H2SO4 + H2O ---> HSO4 + H3O
asam basa basa kojugasi asam kojugasi
H2SO4 mendonor H+ menjadi HSO4,,, H+ berkurang 1 pada hasil reaksi,, jadi karena H2SO4 mendonor proton makan beersifat asam
sedangkan H2O menerima H+ menjadi H3O,,, H+ bertambah 1 pada hasil reaksi,, jadi karena H2O menerima proton maka bersifat basa

3. menurut lewis
asam : menerima pasangan elektron
basa : memberikan pasangan elektron
example :
untuk autoionisasi : beraksi sesama jenis
H2O + H2O ----> OH + H3O
asam basa basa asam





SIFAT
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat.
3. Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4. Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.
5. mengubah lakmus biru menjadi merah

Sifat-sifat Basa
1.Kaustik
2.Rasanya pahit
3.Licin seperti sabun
4.Nilai pH lebih dari sabun (>7)
5.Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6.Dapat menghantarkan arus listrik

    III.             Alat dan Bahan

Alat                        :
1.       Rak Tabung Reaksi                   : 1 buah
  
2.       Tabung Reaksi                           : 8 buah
3.       Gelas Kimia            : 3 buah
4.       Pipet Tetes                                 : 3 buah
5.       Spatula                           : 3 buah
Bahan                   :
1.       Kertas Lakmus


2.       Indikator Universal
3.       Larutan Indikator (MM,MO,PP)
4.       Larutan Indikator Alami(kunyit dan bunga)

   IV.            Cara Kerja      
1)      Celupkan sepotong kertas lakmus merah kedalam larutan yang tersedia. Amati perubahan yang terjadi. Kemudian lakukan hal yang sama dengan menggunakan kertas lakmus baru.
2)      Ulangi langkah 1 tersebut sampai seluruh bahan yang tersedia diuji menggunakan kertas  lakmus biru.
3)      Teteskan masing-masing indicator sebanyak tiga tetes kedalam larutan yang tersedia. Catat perubahan warna larutan setiap penambahan indicator.
4)      Ulangi langkah ke tiga menggunakan indicator alami




     V.             Hasil Pengamatan

*      Pengujian larutan Ba(OH)₂  dengan beberapa indicator

Kertas Lakmus
Larutan Indikator
Indicator alami
Indicator Universal
Lakmus Merah
Lakmus Biru
PP
MM
MO
Kunyit
Bunga
Biru
Biru
Merah
Orange
Orange
Ungu Tua
Hijau
12

*      Pengujian larutan HNO₃ dengan beberapa indikator

Kertas Lakmus
Larutan Indikator
Indicator alami
Indicator Universal
Lakmus Merah
Lakmus Biru
PP
MM
MO
Kunyit
Bunga
Merah
Merah
T.B
Merah Bening
Merah Tua
T.B
Merah Muda
0

*      Pengujian larutan NaCl dengan beberapa indikator

Kertas Lakmus
Larutan Indikator
Indicator alami
Indicator Universal
Lakmus Merah
Lakmus Biru
PP
MM
MO
Kunyit
Bunga
Merah
Biru
T.B
Coklat
Orange
T.B
Coklat Muda
7
*      Pengujian larutan NH₃COOH

Kertas Lakmus
Larutan Indikator
Indicator alami
Indicator Universal
Lakmus Merah
Lakmus Biru
PP
MM
MO
Kunyit
Bunga
Merah
Merah
T.B
Merah
Merah
Kuning
Merah
1
Keterangan :
PP           :  Fenolf Talen
MM       : Metil Merah
MO        : Metil Jingga
T.B          : Tidak Berwarna

   VI.            Analisis Data
Kami telah menyelesaikan praktikum untuk menentukan asam-basa dari beberapa larutan dengan beberapa indicator. Dan hasilnya sebagai berikut:
*      Menggunakan larutan indicator :
Trayek ph dengan beberapa larutan Ba(OH)₂, HNO₃, NaCl, dan CH₃COOH.
Larutan Indikator
Rentan Warna
Trayek PH
Larutan Ba(OH)
Larutan HNO
Larutan NaCl
Larutan CHCOOH
PP
T.B-merah ungu
8.0-9.6
Merah
T.B
T.B
T.B
MM
Merah-Kuning
4.2-6.2
Orange
Merah Bening
Coklat
Merah
MO
Merah-Kuning
3.1-4.4
Orange
Merah Tua
Orange
Merah


Trayek pH larutan Ba(OH)₂
 









           3.75                5.2                           9.6                                  14



Jadi trayek pH untuk larutan Ba(OH)₂ 9.6≤pH≤14
Trayek pH larutan HNO₃










               3,1         4,2                                     8

Jadi trayek ph untuk larutan HNO₃ 0≤pH≤3,1

              Trayek pH larutan NaCl





                                        3,75      4,9                           8
                Jadi trayek pH untuk larutan NaCl 4,4≤pH≤8
Trayek pH larutan CH₃COOH










               3,1         4,2                                      8

Jadi trayek ph untuk larutan CH₃COOH 0≤pH≤3,1
*      Menggunakan kertas lakmus      :
Larutan Ba(OH)₂ dengan kertas lakmus merah hasilnya berwarna biru, dan menggunakan kertas lakmus biru hasilnya juga biru. Maka larutan ini bersifat Basa.
Larutan HNO₃ dengan kertas lakmus merah hasilnya berwarna merah, dan menggunakan kertas lakmus biru hasilnya juga merah. Maka larutan ini bersifat Asam.
Larutan NaCl dengan menggunakan kertas lakmus merah hasilnya berwarna merah, dan menggunakan kertas lakmus biru hasilnya berwarna biru. Maka larutan ini bersifat Netral.
Larutan CH₃COOH dengan kertas lakmus merah hasilnya berwarna merah, dan menggunakan kertas lakmus biru hasilnya juga merah. Maka larutan ini bersifat Asam.


*      Menggunakan indicator alami
Larutan Ba(OH)₂ dengan kunyit menghasilkan warna ungu tua, dan dengan air bunga menghasilkan warna hijau. Warna tersebut mendekati warna biru sehingga larutan tersebut bersifat Basa.
Larutan HNO₃ dengan kunyit menghasilkan warna tetap, dan menggunakan air bunga menghasilkan warna merah muda. Warna tersebut mendekati warna merah sehingga larutan tersebut bersifat Asam.
Larutan NaCl dengan kunyit menghasilkan warna tetap, dan menggunakan air bunga menghasilkan warna coklat muda. Sehingga larutan tersebut bersifat Netral.
Larutan CH₃COOH dengan kunyit menghasilkan warna kuning dan menggunakan air bunga menghasilkan warna merah. Warna tersebut mendekati warna merah sehingga larutan tersebut bersifat Asam.
*      Menggunakan indicator universal
Larutan Ba(OH)₂ menghasilkan PH 12.
Larutan HNO₃ menghasilkan PH 0.
Larutan NaCl menghasilkan PH 7.
Larutan CH₃COOH menghasilkan PH





 VII.            Kesimpulan
·         Jika suatu larutan yang di uji dengan dicampurkan kedalam suatu indicator, apabila berwarna merah atau mendekati merah maka larutan tersebut cenderung bersifat asam dan memiliki ph 7 kebawah.
·         Jika suatu larutan yang diuji dengan dicampurkan kedalam indicator, apabila berwarna biru atau mendekati biru maka larutan tersebut cenderung bersifat basa dan memiliki ph diatas 7.
·         Sehingga dapat diartikan Asam mempunyai ph kurang dari 7 sedangkan Basa mempunyai ph lebih dari 7.
·         Dari data yang telah kami tulis diatas, kami talah mengetahui sifat Asam dan Basa suatu larutan dengan menggunakan indicator. Dan hasilnya sesuai dengan dasar teori yang ada.  Dengan ini tujuan praktikum kami telah tercapai dan berhasil.




VIII.            Jawaban Pertanyaan

v  Pertanyaan
1.       Kelompokkan bahan-bahan tersebut kedalam :
a.       Asam
b.      Basa
c.       Netral (tidak berwarna)
2.       Mengapa suatu larutan dapat bersifat Asam/Basa/Netral?
3.       Perkirakan rentan PH larutan berdasarkan langkah kerja 3 !
4.       Menurut anda manakah penggunaan indicator yang paling tepat.

v  Jawaban
1.       a. Asam → larutan HNO₃ dan CH₃COOH
b. Basa → lartan Ba(OH)₂
c. Netral→ larutan NaCl
Suatu larutan dapat bersifat asam/basa/netral karena :
2.       Asam, karena dalam larutan tersebut bila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidronium H⁺ selain itu larutan tersebut juga berasa masam.
Basa, karena dalam larutan tersebut bila dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH⁻ selain itu larutan tersebut juga bersifat licin dan berasa pahit.
Netral, karena larutan tersebut bila diuji dengan indicator akan tetap/tidak ada perubahan warna.
3.       Perkiraan rentan PH larutan
Trayek PH larutan Ba(OH)₂ = 9.6≤ph≤14
Trayek PH larutan HNO₃ = 0≤ph≤3.1
Trayek PH larutan NaCl = 4.4≤ph≤8
Trayek PH larutan CH₃COOH = 0≤ph≤3.1
4.       Penggunaan indicator yang paling tepat adalah menggunakan indicator universal karena mudah menentukan ph dengan angka yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar